Membersamai Ribuan Rekan Disabilitas Rekreasi ke Dufan dalam Perayaan Hari Disabilitas Internasional 2023
Berkunjung ke Dufan merupakan sesuatu yang istimewa untuk saya.
Pasalnya, dengan biaya yang dikatakan tidak murah, untuk menikmati sejumlah wahana seru di Dufan tanpa membawa anak-anak adalah hal mustahil yang bisa dilakukan, hehhee.
Namun, berkat menjadi blogger, bisa masuk ke Dufan bebas bayar dan diberi kesempatan untuk bisa bergabung bersama ribuan rekan-rekan penyandang disabilitas membuat makna berbeda buat saya.
Kemarin, Kamis (07/12/2023) Dinas Sosial DKI Jakarta yang berkerjasama dengan Pam Jaya dan Dufan membuat acara untuk rekan-rekan penyandang Disabilitas se-Jakarta.
Hal ini merupakan bagian dari perayaan Hari Disabilitas Internasional yang dikutip dari situs Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah ditetapkan sejah tahun 1992.
Perayaan ini merupakan pengingat bahwa penyandang disabilitas juga memiliki hak-hak yang sama seperti manusia normal yang lain. Sejumlah hak tersebut telah diatur dalam undang-undang.
Di Indonesia, hak-hak untuk para disabilitas diatur dalam UU nomor 19 tahun 2011.
Dikutip dari web dp3appkb.bantulkab.go.id hak-hak tersebut meliputi :
1. Hak Kesetaraan dan Non-Diskriminasi,
2. Hak Aksesbilitas,
3. Hak untuk hidup,
4. Hak Peningkatan Kesadaran, dan
5. Hak Kebebasan dari Eksploitasi dan Kekerasan.
Salah satu upaya dari Dinas Sosial DKI Jakarta untuk menjalankan hak-hak para Penyandang Disabilitas, dibuatlah acara rekreasi ini.
Pukul 9 pagi, saya dan rekan blogger, Pak Taufik Uieks dan Pak Bugi, juga vlogger Mas Han dari Ayo Telusuri, dan 13 orang peserta disabilitas bergabung bersama Tim Tour Guide Wisata Kreatif Jakarta yang terdiri dari Mbak Ira Lathief, Shella, Mutia, dan Regine, sebagai salah satu komunitas tour guide yang dipilih oleh Dinas Sosial DKI berkumpul di pintu masuk Gerbang Barat Dufan.
Seluruh peserta diminta memakai kaos dan topi dari pemkot yang diberikan secara gratis.
Setelah melewati gerbang barat saya cukup terkejut ternyata jumlah peserta yang hadir diperkirakan lebih dari 1000 orang. Mereka adalah sejumlah penyandang disabilitas mulai dari penyandang disabilitas fisik, intelektual, mental, dan sensorik. Usianya ditaksir mulai dari 4 tahun sampai dengan 65 tahun.
Tidak ada pemandangan yang menampakkan kesedihan, semua teman-teman disabilitas terlihat sangat senang bisa dikumpulkan dalam ruang terbuka dari berbagai penjuru Jakarta.
Selain mendapat fasilitas kaos dan topi, kami pun mendapatkan nasi kotak dan snack box dari pemkot DKI. Semua peserta baik penyandang disabilitas maupun panitia mendapatkan menu yang sama.
Walau jam makan siangnya terkesan menjadi lebih cepat, tapi semua peserta terlihat sportif mengikuti jadwal yang sudah disusun untuk oleh panitia.
Selepas acara makan bersama, kami pun masuk ke area inti Dufan. Seperti manusia normal, rekan-rekan disabilitas juga mengantri di depan pintu masuk. Walau memiiki keterbatasan, bisa dikatakan mereka cukup mandiri kecuali yang kondisinya memang sangat tidak memungkinkan ada keluarga yang menemani.
Tak jarang pula, sesama penyandang disabilitas saling bantu satu sama lain. Misal, untuk jalan yang agak menanjak, rekan tuna daksa yang menggunakan kursi roda akan dibantu oleh rekan tuna rungu. Juga dalam berkomunikasi, jika peserta tuna rungu tidak bisa mendengar arahan atau informasi maka rekan tuna daksa akan membantu menggunakan bahasa isyarat.
Yang unik, teman-teman tuna netra berjalan berbaris ke belakang saling memegang bahu rekannya seperti main kereta-keretaan.
Masuk di area inti Dufan, semua peserta lebih dulu bergabung ke area upacara pembukaan Perayaan Hari Disabilitas Internasional 2023.
Acara ini dihadiri oleh Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Winarto dan Direktur Operasional, Eddy Prastiyo untuk menyambut Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Bapak Heru Budi Hartono yang memberikan bantuan lengan bionik, pembagian kartu Trans Jakarta, sampai dengan SIM D yaitu SIM khusus menyandang disabilitas untuk mengemudikan kendaraan bermotor jenis kendaraan khusus bagi penyandang disabilitas.
Tak hanya itu, hadir pula Kepala Dinas Sosial DKI, Bapak Premi Lasari dan sejumlah jajaran BUMD DKI Jakarta. Tema yang diusung kali ini yakni "Bersatu Dalam Aksi Untuk Menyelamatkan dan Mencapai Sustainable Sustainable Development Goals (SDGs) untuk, Dengan, dan Oleh Penyandang Disabilitas".
Di acara pembukaan tersebut, diadakan pentas seni oleh para rekan disabilitas.
Setelah upacara pembukaan selesai, semua peserta diperbolehkan mengunjungi dan bermain di sejumlah wahana yang tersedia, seperti Komidi Putar, Turangga-Rangga, Kora-Kora, Baku Toki, Zig-Zag, Kolibri, Ontang Anting, Pontang-Pontang, Bianglala, Istana Boneka, Kampung Durian Runtuh Ipin Upin dan masih banyak lagi.
Walau begitu ada beberapa wahana yang dibatasi untuk penyandang disabilitas. Seperti wahana Baling-baling. Untuk penyandang tuna netra dan tuna daksa tidak diperbolehkan menaiki wahana ini.
Suasana Dufan yang ramai karena ada juga kelompok-kelompok besar lain yang juga rekreasi, membuat pemandangan antrian panjang hampir ada di semua wahana. Sehingga panitia memilihkan beberapa wahana yang bisa dimainkan oleh seluruh penyandang disabilitas.
Untuk proses mengantri masuk wahana, dibedakan antara rekan disabilitas dengan yang umum. Ada akses jalan khusus yang disediakan sebagai fasilitas agar para rekan disabilitas tidak perlu ikut antri mengular seperti yang lainnya.
Yang cukup menjadi perhatian saya adalah petugas Dufan yang secara spontan selalu membantu rekan disabilitas naik dan turun dari wahana. Mulai dari memapah hingga menggendong tak sungkan dilakukan. Senyum dan sapa juga selalu ada mana kali kami berpapasan.
Terlihat acara ini memang benar-benar dipersiapkan dengan matang untuk menerima kedatangan rekan disabilitas.
Untuk rekan-rekan yang ingin jajan selama mengelilingi area dalam Dufan, tersedia boots makanan dan minuman. Mulai dari harga 5.000 hingga puluhan ribu rupiah. Karena sudah mulai musim hujan, dan ada permainan yang memungkinkan pakaian basah, ada pula penjual jas hujan plastik di sana.
Sehingga untuk rekan disabilitas yang belum mendapatkan kesempatan untuk ikut rekreasi bersama pemkot DKI ini jangan kecil hati, ya. Teman-teman bisa tetap rekreasi secara mandiri, karena Dufan cukup memfasilitasi kendala-kendala yang muncul selama ingin menikmati wahana-wahana yang disediakan.
Sebagai penutup, saya ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta atas kesempatan yang sudah diberikan pada kami untuk meliput kegiatan keren ini.
Terima kasih juga untuk Wisata kreatif Jakarta yang sudah menjembatani kami para blogger bergabung dalam acara hebat ini.
Salam sayang,
Ajeng Leodita